Biodata Pdt Abraham Alex Tanuseputra

Biodata Pdt Abraham Alex Tanuseputra 


Ini dia Biodata Pdt Abraham Alex Tanuseputra 
Pdt Abraham Alex Tanuseputra atau Pdt Alex (lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 1 Juni 1941; umur 69 tahun) adalah seorang pendeta dan tokoh gereja di Indonesia. Ia merupakan pendiri dan Ketua Umum dari Sinode Gereja Bethany Indonesia untuk periode 2003-2007.
 Pdt Abraham Alex Tanuseputra dilahirkan sebagai anak kedua dari empat bersaudara (seluruhnya laki-laki) dalam sebuah keluarga apoteker. Ayahnya meninggal tiga bulan setelah menjadi pemeluk Kristen, sementara keluarga ibunya memang merupakan keluarga Kristen.

Tahun 1954, Alex Tanuseputra merupakan seorang pengusaha apotek yang melanjutkan usaha ibunya. Sebagai keluarga Kristen, Alex telah pergi ke Gereja tetapi selalu menghindar ketika ditawari untuk melayani. Dalam sebuah pelayanan oleh Pdt. Dzao Sze Kwang, ia dinubuatkan akan menjadi Pelayan Tuhan. Nubuatan ini diteguhkan kemudian oleh Pdt. EB Stube.



Pada tahun 1965, Pdt Abraham Alex Tanuseputra menabrak seorang anak kecil. Anak kecil tersebut terluka sangat parah dan kematiannya tinggal menunggu waktu. Keluarga anak tersebut mengancam akan membunuhnya bila anak tersebut mati. Pdt Abraham Alex Tanuseputra pergi ke sebuah gereja dan berdoa semalam-malaman dan bernazar bahwa ia akan menyerah dan menjadi Pelayan Tuhan jikalau anak tersebut sembuh dan hidup. Keajaiban terjadi dan anak yang sekarat itu kemudian berhasil dioperasi, sembuh, dan tetap hidup. Alex menyerahkan diri untuk melayani di gereja dan menjual hartanya, mendirikan 14 gedung gereja dan pos-pos penginjilan di Mojokerto.

Pada tahun 1977, Pdt Abraham Alex Tanuseputra pindah ke Surabaya beserta seluruh keluarganya. Seluruh 14 gereja yang telah didirikannya diberikan kepada pendeta lainnya. Pdt Abraham Alex Tanuseputra memulai kembali membangun jemaat yang diawali dari 7 orang keluarganya sendiri. Pdt. Alex kemudian bergabung di Sinode Gereja Bethel Indonesia yang memiliki sifat gereja lokal otonom.

Pada tahun 1987, sebuah gedung gereja di Jl. Manyar Rejo II/36-38 selesai dibangun. Pada saat itu, jemaat GBI yang digembalakannya telah mencapai 2.000 jiwa dari 7 orang pada tahun 1977. Pada tahun 1987 ini, diperkenalkan visi slogan "Successful Bethany Families". Pada tahun yang sama, tak lama setelah gedung GBI Bethany Jl. Manyar Rejo berdiri, Pdt. Alex memulai kembali visi pembangunan Graha Bethany di Jalan Nginden, Surabaya. Gedung ini selesai dibangun pada tahun 2000 dan memiliki kapasitas 20.000 orang jemaat. Gedung ini dianggap sebagai gedung gereja terbesar di Asia Tenggara.


Tahun 1988 dan 1989,  Gereja Bethel Indonesia Bethany memulai pembukaan cabang di Indonesia bagian Barat dan Timur (Bethany Barat dan Timur). GBI Bethany menjadi salah satu bagian jemaat terbesar dari Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI).

Tahun 1997, Sinode GBI mengeluarkan keputusan bahwa nama-nama jemaat lokal (seperti Bethany, Tiberias, Mawar Saron, Rehobot, dan lain-lain) harus ditanggalkan dan digantikan dengan nama jalan di mana gereja lokal berdiri. Keputusan ini membawa kepada kerumitan bagi jemaat-jemaat lokal yang telah besar seperti Bethany dan yang lainnya. Banyak dari jemaat lokal yang belum mematuhi keputusan tersebut.

Tahun 2000, Sinode Gereja Bethel Indonesia kembali meneguhkan keputusan 1997 tentang penanggalan nama-nama jemaat lokal. Akhirnya, pada tahun 2002, GBI Bethany Barat (di bawah Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo) dan Timur (di bawah Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana) menanggalkan nama Bethany. Sementara itu, Bethany Wilayah Indonesia Tengah menolak menurunkan nama Bethany.


Tahun 2003, pada tanggal 17 Januari 2003, Bethany Tengah secara resmi mengundurkan diri dari Sinode GBI dan mendirikan sebuah Sinode baru bernama Sinode Gereja Bethany Indonesia. Dalam titik ini, sebagian pendeta dari Bethany Barat dan Timur yang loyal kepada Pdt. Alex turut masuk ke dalam sinode baru ini. Sekalipun demikian, Pdt. Alex sendiri tetap menyatakan tidak masuk ke dalam Sinode Bethany dan tetap berdiri di Sinode Gereja Bethel Indonesia

Badan Pekerja Lengkap (BPL) Sinode Gereja Bethel Indonesia   mengadakan rapat dan mensinyalir bahwa Pdt Abraham Alex Tanuseputra berdiri di dua Sinode, yang berujung pada pemecatan Pdt Abraham Alex Tanuseputra dari Sinode Gereja Bethel Indonesia .

Bulan Juli 2003, setelah pemecatan tersebut, Pdt Abraham Alex Tanuseputra secara resmi diminta bergabung ke dalam Sinode Bethany yang baru.

Pada September 2003, Pdt Abraham Alex Tanuseputra secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Indonesia.

Pada 15 April 2004, dimulai rencana pembangunan Menara Doa Jakarta.

Tahun 2005, PT. Prasada Jasa Pamudja memulai kembali pembangunan Menara Jakarta setelah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Pdt. Alex merupakan Presiden Komisaris dari perusahaan konstruksi tersebut. Di lingkup Gereja Bethany, menara ini biasa disebut sebagai Menara Doa Jakarta atau Jakarta Revival Center.

Pada 2009, dimulai pembangunan tahap kedua Graha Bethany Nginden dengan jumlah jemaat menjadi 35.000 dalam satu kali ibadah, dan rencananya akan diresmikan pada SPGI 2010.

Saat ini, jumlah jemaat yang dipercayakan untuk digembalakan oleh Pdt Abraham Alex Tanuseputra adalah sebesar 70.000 (Graha Bethany) dan 135.000 orang di kota Surabaya.





Biodata Pdt Abraham Alex Tanuseputra,  Abraham Alex Tanuseputra, pdt Alex, Alex Abrahan

1 comment:

  1. His name is wonderful . Praise the Lord , more and more people come and know Jesus as Lord , savior . Love and respect from Bali

    ReplyDelete