Gereja CWS Charismatic Worship Service GPPK

Booking.com
Profil Sejarah Gereja CWS Charismatic Worship Service 

atau Gereja Pelayanan 

Penyembahan Karismatik GPPK


Profil Gereja GPPK atau gereja CWS
Sejarah pelayanan CWS dimulai pada Nopember 1974 oleh Carl Chrisner, seorang awam pada saat itu, dengan tujuan untuk melayani orang asing yang ingin mekakukan ibadah di Indonesia, khusunya di Jakarta. Sehingga, pada awalnya pelayanan yang dilakukan oleh Carl Chrisner diadakan dalam Bahasa Inggris. Chrisner sendiri memiliki visi untuk sebuah pelayanan kebaktian yang karismatik, dan kemudian nama CWS (Charismatic Worship Service) dipilih sebagai nama pelayanan ini. Sebagai seorang berkebangsaan asing (Amerika), tentu saja Chrisner tidak dapat mendirikan sebuah gereja dalam payung hukum Indonesia. Oleh karena pelayanan Carl Chrisner pada saat itu ber-affiliasi dengan Assemblies Of God di Amerika Serikat, maka setelah konsultasi dengan misionaris-misionaris AOG lainnya yang ada di Indonesia dan juga dengan pemimpin dari Gereja Sidang-sidang Jemaat Allah di Indonesia, diputuskan bahwa Charismatic Worship Service di-sponsori oleh Gereja Sidang-sidang Jemaat Allah di Indonesia, namun dengan kepemimpinan dan juga jemaat yang bersifat interdenominasi dari berbagai gereja.

Pada awalnya kebaktian CWS diadakan di Hotel Indonesia, tepatnya sejak Nopember 1974 hingga Agustus 1979. Kemudian karena pertumbuhan jemaat yang begitu cepat, kebaktian CWS dipindahkan ke Hotel Hyatt Aryaduta pada tahun 1979-1982, dan kemudian pada tahun 1982-1984 pindah ke Jalan Bungur Besar, Jakarta. Pada akhirnya Tuhan menyediakan sebuah gedung di Jalan Senen Raya 46, Jakarta, untuk menjadi tempat ibadah. Bahkan CWS telah berkembang dengan puluhan cabang di seluruh Indonesia, sampai ke luar negeri.

Dalam perjalanan hidupnya, Carl Chrisner akhirnya memilih untuk menjadi seorang pendeta, dan terpilih menjadi gembala CWS yang pertama. Kemudian digantikan oleh beberapa pendeta yang lain seperti Rev. James Anderson dan Rev. Wayne Cagle. Rev. Curtis Myers beserta istrinya, Mrs. Margareth Myers, adalah gembala senior CWS untuk waktu yang cukup lama. Pada bulan Agustus 1979, Pastor Suwandoko Roslim bergabung dengan kepemimpinan CWS menanggapi undangan dari Pst. Curtis Myers. Pada tahun 1985, Pst. Curtis Myers menyerahkan kepemimpinan CWS kepada Pastor Suwandoko Roslim. Sejak saat itu kebaktian-kebaktian dalam bahasa Indonesia kemudian diadakan dan cabang-cabang yang baru mulai dibuka.

Karena ada beberapa permasalahan internal, maka hubungan kerjasama diantara CWS dan GSJA di Indonesia mengalami keretakan, dan pada tahun 2002 CWS diminta untuk menjadi gereja lokal. Permintaan tersebut dikabulkan oleh Majelis Pusat GSJA dan sejak saat itu bentuk hubungan yang baru dimulai, tetapi karakter CWS yang karismatik dan interdenominasi tetap dipertahankan. Setelah melalui proses yang sangat panjang, tepat pada tanggal 2 November 2011, CWS resmi menjadi sinode yang mandiri dengan nama Sinode Gereja Pelayanan Penyembahan Karismatik atau disingkat dengan GPPK. Setelah pendeklarasian GPPK yang dilakukan oleh seluruh Gembala CWS, acara kemudian dilanjutkan dengan Sidang Raya I, yang berlangsung pada tanggal 2-4 November 2011. Pada Sidang Raya I ini juga dilakukan acara pentahbisan Pendeta CWS untuk pertama kalinya. Untuk menjalankan organisasi, selanjutnya Sinode GPPK dipimpin oleh Pastor Suwandoko Roslim, dan Pdt. Herry Wuntu menjabat sebagai Sekretaris Umum.  Secara hukum, keberadaan Sinode GPPK tertuang dalam Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: DJ.III/Kep/HK.00.5/712/2012.

Pengakuan Iman Gereja CWS Charismatic Worship Service Gereja Pelayanan Penyembahan Krismatik GPPK
Gereja ini percaya bahwa :
  1.  Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus dan tanpa salah.
  2.  Allah Yang Esa menyatakan diri-Nya dalam tiga pribadi : Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh
        Kudus.
  3.  Tuhan Yesus Kristus adalah Putera Allah yang tunggal, yang telah menjadi manusia, lahir dari
        seorang perawan Maria dan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia, dikuburkan,
        bangkit pada hari ketiga, naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan akan datang kembali
        untuk mengangkat Gereja-Nya.
  4.  Allah Roh Kudus adalah pribadi yang diutus oleh Bapa untuk tinggal dan menyertai orang percaya.
  5.  Semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah sehingga harus bertobat dan
        berpaling kepada Allah melalui Yesus Kristus untuk menerima pengampunan dosa.
  6.  Setiap orang yang bertobat harus dibaptis air secara selam dalam nama Bapa, Anak  dan Roh Kudus.
  7.  Orang percaya harus menjalankan kehidupan kudus sebagai buah kelahiran baru yang dikerjakan
        oleh Roh Kudus melalui Frman Allah.
  8.  Baptisan Roh Kudus dan karunia-karunia Roh diberikan Tuhan kepada orang percaya untuk
        melayani sebagai saksi-Nya.
  9.  Perjamuan Kudus adalah perintah Tuhan Yesus Kristus untuk mengingat dan memberitakan
        kematian-Nya sampai Ia datang.
10. Tanda-tanda adikodrati diberikan Yesus Kristus untuk menyertai gereja-Nya dalam pelayanan.
11.  Yesus akan datang kembali untuk membangkitkan orang-orang yang mati dalam Kristus dan
        mengangkat orang-orang percaya yang masih hidup untuk menyongsong Tuhan di angkasa, dan Dia
        akan datang kembali bersama orang-orang kudus-Nya untuk memerintah seribu tahun di bumi.
12.  Adanya kebangkitan tubuh bagi orang-orang percaya maupun yang tidak percaya. Orang-orang
        percaya akan mengalami kehidupan kekal, sedangkan orang tidak percaya akan mengalami hukuman
        kekal.

Charismatic Worship Service, gereja Charismatic Worship Service, gereja CWS, sejarah CWS, sejarah Charismatic Worship Service, profil CWS, profil Charismatic Worship Service, gereja GPPK, Gereja Pelayanan Penyembahan Krismatik, berita kristen terbaru
Booking.com

No comments:

Post a Comment