Latar belakang perjalanan rasul Paulus

Booking.com

Latar belakang perjalanan rasul Paulus

Latar belakang perjalanan rasul Paulus


Berikut ini postingan Rasul Paulus mengenai kehidupan latar belakang perjalanan pekerjaan dan riwayat dari rasul Paulus .

(I). SUMBER-SUMBER DAN KRONOLOKI.
(1) Sumber-sumber untuk biografi rasul Paulus terutama adalah surat-surat  dan Kis. Adapun surat-surat yang pasti berasal dari rasul Paulus adalah: Rom, 1/2Kor, Gal, Fil, 1Tes, Filem. Surat 2Tes dan Kol menurut kebanyakan para eksegit berasal dari  rasul Paulus pula. Pandangan soal surat Ef itu terbagi (bdk.: kata dalam kamus ini yang bersangkutan dengannya). Surat-surat --> Gembala jelas dianggap sebagai tulisan sesudah rasul Paulus. Kemudian mengenai pembedaan antara Kis dan surat-surat ~P orang akan mengutamakan surat-suratnya.

(2) Tidak sepucukpun surat rasul Paulus  yang diwariskan kepada kita mempunyai ketentuan tanggal yang pasti, sehingga memungkinkan pembuatan kronoloki hidup rasul Paulus yang tepat. Memang ada dua buah kepastian tanggal yang tepat di dalam Kis.: Kematian Herodes Agripa (44; Kis 12:20-23) dan periode jabatan Prokonsul Gallio (51/51 atau 52/53. Kis 18:12-17). Apabila ~P dihadapkan Gallio pada bulan Juni/Juli 52, maka dapat dikatakan, bahwa ia datang di Korintus menjelang akhir 50 atau awal 51 (Kor 18:11). Kalau begitu, konsili para Rasul (15 = Gal 2:1-10) dapat ditentukan tanggalnya pada tahun 49 dan tobatnya rasul Paulus yang ditentukan 14 (atau 17) tahun sebelumnya (Gal 2:1; bdk.: Gal 1:18), yaitu sekitar tahun 35/36 atau 33/34. Perjalanan misi rasul Paulus  yang ketiga barangkali dimulai pada tahun 53. Perjalanan itu berlangsung lebih kurang lima tahun. Tiga tahun dilakukannya di Efesus (Kis 19:8,10; 20:31). Dan berakhirnya perjalanan itu di Yerusalem, dimana rasul Paulus   lalu ditangkap. Di Yerusalem dan di Kaisarea ia ditahan oleh Feliks (Kis 24:23) dan Festus selama dua tahun (Kis 24:27). Ia lalu dikirim ke Roma. Musim semi tahun 61 ia tiba di Roma dan tinggal di dalam penjara menjalani hukuman yang agak ringan selama dua tahun (Kis 28:17-31). Penahanan ini barangkali diakhiri dengan sebuah pelepasan (Filem 1:22). Rasul Paulus lalu melanjutkan karyanya pada tahun-tahun berikut sampai pada pelaksanaan pembunuhannya. Pada tahun-tahun tersebut hanya ditemukan berita-berita dari surat-surat Gembala. Kebanyakan menyebutkan tahun 67 sebagai tahun kematian rasul Paulus  (: sudah sejak Eusibius). -- Surat-surat tertua (1/2Tes) ditulis tahun 51/52. Dan Gal maupun 1Kor 54/57; 2Kor dari tahun 57; Rom ditulisnya akhir tahun 57 atau awal 58; --> surat-surat dari penjara sekitar tahun 61/63.

Latar belakang perjalanan rasul Paulus

(II). SEJARAH HIDUPNYA.
(1) Asal dan masa mudanya. rasul Paulus dilahirkan di Tarsus daerah Silisia, sebuah pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan Yunani (Kis 21:39). Ia berasal dari sebuah keluarga Yahudi (Filip 3:5) yang berbahasa Aram (Kis 13:9) dan kaya (Kis 22:28). Pada saat kematian Stefanus (33/34 atau 35/36) rasul Paulus masih "seorang pemuda", artinya kira-kira baru umur 30 tahun sehingga ia diperkirakan lahir pada tahun-tahun pertama perhitungan waktu kristen. Hari ke-8 setelah lahir ia disunati (Filip 3:5) dan diberi nama Saul (nama Romawi: Paulus: Kis 13:9). Sejak kecil Rasul Paulus  belajar bahasa Yunani, bahasa pergaulan di Tarsus. Sekitar umur 15 tahun ia diperkirakan datang ke Yerusalem dan menjadi pengikut seorang yang giat dari golongan kaum Farisi (Kis 22:3; Gal 1:14). Sesuai dengan kebiasaan Yahudi ia belajar mengerjakan salah satu pekerjaan tangan (ia adalah seorang pembuat kemah; Kis 18:3) yang dilakukannya di tengah-tengah kesibukan karya kerasulannya, dan dipakainya untuk penghidupan (Kis 18:3; 1Kor 4:12; 1Tes 2:9) sehingga ia tidak tergantung pada siapapun juga (1Kor 9:15).
(2) Rasul Paulus yakin, bahwa ia harus melakukan pengejaran terhadap para pengikut pewarta kristen purba. Yang paling penting adalah bertobatnya. ~P sendiri menyatakan, bahwa ia bertobat karena digerakkan oleh sebuah wahyu khusus dari Kristus (1Kor 15:8; Gal 1:15-16; bdk.: Gal 9:1). Pernyataan itu sesuai dengan kesaksian Kis (Kis 9:3-6; 22:6 dst.; Kis 23:13-18). Di dalam wahyu khusus Kristus itu ~P sekaligus dipanggil menjadi rasul orang kafir (bdk. Rom 15:15-16; Gal 2:7 dst.). Bagi ~P panggilannya lewat wahyu khusus dari Kristus yang telah bangkit memberinya nilai kedudukan rasul yang sama dengan para Rasul terdahulu lainnya (2Kor 10:1-13; Gal 1:1-2:21).
(3) Rasul. Menurut Gal 1:17 rasul Paulus segera pergi ke tanah Arab setelah pengalamannya di Damsyik. Artinya: ia pergi ke daerah kerajaan Nabati. Kemudian waktu, setelah ia pulang kembali ke Damsyik, ia lalu meninggalkannya lagi bukan atas kemauannya sendiri, melainkan ia harus mengungsi ke Yerusalem disebabkan oleh penguasa yang menjadi wakil raja Aretas (2Kor 11:32-33). Tidak lama kemudian ia berangkat dari situ untuk pergi kembali ke daerah Siria dan Silisia tanpa mengadakan hubungan dengan jemaat-jemaat Yahudi (Gal 1:18-24). Dari Tarsus  rasul Paulus dibawa --> Barnabas ke Antiokhia. Kedua-duanya bekerja dengan rajin dan memperoleh hasil selama waktu setahun (Kis 11:25-26). Dari situlah Paulus berangkat melakukan berbagai perjalanan misionaris.
(a) Perjalanan misionaris pertama (44-49; Kis 13:1-14:28). Semula rasul Paulus pergi bersama Barnabas ke Siprus. Kemudian mereka pergi ke Asia Kecil lewat Ikonium dan Listra ke Derbe. Mereka pulang lewat jalan keberangkatannya kembali ke Antiokhia. Masalah yang menjadi bahan pertentangan adalah: Apakah orang kristen asal kafir ikut dituntut memenuhi hukum PL, terutama melaksanakan sunat. Hal itu diputuskan di dalam --> Konsili para Rasul (49) sesuai dengan pandangan rasul Paulus . Sekaligus ia diakui sebagai rasul untuk orang-orang kafir, seperti Petrus untuk orang-orang Yahudi (Gal 2:7).
(b) Perjalanan misionaris kedua (49-52; Kis 15:36-18:22). Rasul Paulus pergi menuju benua Eropa lewat Asia Kecil dengan ditemani Silas dan Timotius. rasul Paulus mendirikan sebuah jemaat yang hampir melulu terdiri dari orang kristen asal kafir (Kis 16:11-40; 1Tes 2:2). Di Tesalonika ~P menimbulkan sebuah permusuhan luar biasa dari pihak orang-orang Yahudi: Ia digugatkan ke pemimpin kota. Atas adanya gugatan itu rasul Paulus  harus meninggalkan kota dan melanjutkan perjalanan ke Athena. Ia sedih sekali (1Tes 3:3-4) dan setengahnya putus harapan (bdk.: 1Kor 2:3) atas kegagalannya di Athena. Putusannya sudah tetap untuk meninggalkan jalan kefasihan serta kebijaksanaan manusiawi, waktu ia datang di Korintus (1Kor 2:2-3). Di situ ia tinggal di rumah Akwila dan Priskila. Beberapa orang Yahudi dan banyak orang kafir ditobatkannya, terutama dari kalangan masyarakat rendahan (1Kor 1:26). Diperkirakan, bahwa pada pertengahan tahun 52 ia digugatkan oleh orang-orang Yahudi pada Gallio. Ia dituduh sebagai penyebar agama "yang melawan hukum". Gallio menolak gugatan mereka.  rasul Paulus lalu pergi ke Antiokhia.


(c) Dari Antiokhia rasul Paulus berangkat untuk perjalanan misionarisnya yang ketiga (1Kor 53-58; Kis 18:23; 21:14), yang dilakukannya melintasi Asia Kecil menuju ke Efesus. Di situ ia tinggal selama tiga tahun dan "ada banyak kesempatan baginya untuk melakukan pekerjaan yang besar dan penting" (1Kor 16:9). Di situ pula ditulisnya surat kepada jemaat di Galatia dan surat pertama kepada jemaat di Korintus. Ia terpaksa pergi karena timbulnya sebuah pengejaran. Kemudian ia datang di Korintus lewat Makedonia (Kis 20:3). Ia berangkat ke Yerusalem membawa dana seraya dipenuhi berbagai macam pikiran (Kis 20:13-21:17). Ia mengandung maksud untuk berada di Yerusalem pada hari Pentekosta. Di situ ia ditangkap karena menajiskan kenisah (Kis 21:27-34).
(4) Di penjara. (Kis 16:19-40; 21:17-28:31). Dari Yerusalem rasul Paulus dibawa ke Prokurator Feliks di Kaisarea dengan penjagaan kuat. Di situ ia tinggal dua tahun di dalam penjara. Waktu Festus menggantikan Feliks, rasul Paulus naik banding pada Kaisar. Oleh sebab itu ia perlu dikirim ke (60) Roma (Kis 23:23-28:14). Dari Roma ditulisnya surat-surat penjara: Ef., Kol., Filem., dan barangkali juga Fil. Dalam kedua surat terakhir menyingsinglah harapan akan pembebasan yang sudah dekat (Filip 1:26; 2:24; Filem 1:22). Kisah para Rasul nampaknya juga menyindir hal itu. Mengenai tahun-tahun terakhir hidup ~P, -- di luar keterangan dari Klemens dari Roma --, kita hanya dapat mengetahuinya dari ungkapan-ungkapan yang secara kebetulan timbul di dalam surat-surat Gembala.

Peta perjalanan rasul Paulus

(III). PRIBADINYA rasul Paulus  .
(1) Pribadi manusiawi. rasul Paulus hanya dapat ditangkap dari peristiwa yang disebut pengalamannya di Damsyik. Sampai pada kebatinannya yang sedalam-dalamnya ia terbawa oleh bimbingan Tuhan lewat wahyu Kristus (Gal 1:15-16; 2:20; Filip 3:12), menjadi "budak Kristus Yesus" (Rom 1:1; Gal 1:1). Hubungannya dengan orang-orang lain secara keseluruhan ditentukan oleh pengalamannya akan Allah di Damsyik (1Kor 9:22; bdk.: Rom 15:1-3; Filip 2:1 dst.).
(2) Surat-surat rasul Paulus itu pada pandangan pertama bermaksud menjadi bantuan bagi jemaat-jemaat yang bersangkutan. Itulah sebabnya, bahwa di dalam surat-surat itu hanya dibicarakan masalah-masalah tertentu yang sudah dipilihnya dan kadang-kadang dijawabnya dengan semangat yang meluap-luap. Oleh karenanya dapatlah ditangkap bahwa bukan hanya corak bahasa yang tidak sama tingginya, atau kalimat-kalimat yang dipotong secara mendadak dan lain-lain, melainkan juga ada pertentangan antara berbagai ungkapan di dalam masing-masing surat.

Peta perjalanan rasul Paulus

(IV). THEOLOGI rasul Paulus .
(1) Sumber-sumbernya. Tidak dapat disangkal lagi adanya hubungan yang akrab sekali antara jalan pikiran  rasul Paulus dengan jalan pikiran Farisi Palestina (: berpikir dalam istilah ganda yang saling berlawanan; uraian Alkitab; Rom 3:10-18; 1Kor 10:1-5; Gal 4:21-26,30). Perlu diperhitungkan pula pengaruh aliran-aliran apokaliptis tertentu (Rom 5:14; 1Kor 15:26-28,45), maupun teologi yang kita temui di dalam Kitab-kitab --> Kumran. Berlawanan dengan karya-karya awal abad 20, kini dinilai lebih kecil ketergantungan  rasul Paulus pada kesalehan misteri --> Helenisme. Sebaliknya kini lebih jelas diakui, betapa kuat ~P diwarnai oleh warisan rasuli lain yang lebih tua (1Kor 11:23-27; 15:3-7; Filip 2:6-11; bdk.: Rom 1:3-4). Di situ hubungan ~P dengan Yesus yang menyejarah tetap merupakan masalah (2Kor 5:8).
(2) Pesan. Meskipun tidak mungkin memperkembangkan sebuah sistim theologinya lewat surat-suratnya, namun surat-surat itu menunjukkan pengertian-pengertian dasar tertentu, yang khas bagi  rasul Paulus. Secara menyeluruh kunci theologinya dibentuk dari Kristus yang disalibkan dan bangkit dari maut. Allah telah memanggil dan memberi kemampuan pada rasul Paulus  menjadi rasul Kristus (Gal 1:15). Oleh karena itu Kristus-lah satu-satunya isi Injilnya (Rom 1:16-17; 1Kor 1:17). Hanya di dalam Kristus berpancarlah pengetahuan Allah yang sebenarnya bagi ~P (2Kor 4:6). Di dalam penderitaan dan kematian Kristus terletaklah wahyu akan kehendak Allah yang menyelamatkan dengan tanpa syarat (Rom 3:25; 8:3-4). Di dalam kebangkitanNya dan pemuliaanNya nampaklah tanda dan jaminan kemenangan tetap dari belas kasih illahi (Rom 8:31-39), yang bermaksud mendamaikan kita denganNya (2Kor 5:18-21). Di dalam dasar itulah ~P tidak lelah-lelahnya menekankan rahmat penebusan (Gal 2:16) yang diberikanNya secara gratis. Oleh rahmat itulah manusia dibebaskan dari tuntutan hukum yang tidak kenal ampun (Gal 3:10,13; Kol 2:14). Hanya iman manusia yang penuh percaya masih tetap merupakan jawaban yang sesuai dengan karya Tuhan yang penuh rahmat (Rom 1:17; 3:28; 4:18 dst. dll.). Di sini tidak ada pertentangan dengan Yak 2:14-19 karena jelas dibuktikan oleh Rom 7:4; Gal 5:22; Filip 1:11 dll. Umum mengakui hal ini. Karya keselamatan Allah yang tidak mengenal batas itu mengandung arti pula bag  rasul Paulus   , bahwa setiap orang selaku anggota umat manusia, ikut ambil bagian di dalam keselamatan illahi (Rom 5:12-19; 1Kor 15:21-23,45-49). Seluruh umat manusia dipersatukan dan dibangun Kristus di dalam tubuhNya (Ef 2:16; Kol 1:18). Atas dasar itu kesatuan gereja merupakan salah satu puncak tertinggi dari perhatian rasul (1Kor 1:10 dst.;1Kor 3:3-4; 11:17-22; bdk.: Rom 15:5; Filip 2:1-5; Ef 4:1-32). Akhirnya keseluruhan pelayanan bagi Allah ditanggung oleh kesadaran orang, bahwa ia ada di dalam perjalanan menuju Allah keselamatan itu dan menuju Yesus Kristus, Tuhannya (Filip 1:23; 2:16). Meskipun harapannya atas kedatangan Kristus berubah (bdk.: Filip 1:23; 1Tes 4:15 dst.), namun bagi ~P tetap ada sebuah kepastian, bahwa pada akhirnya Allah akan menjadi "segala dalam segalanya" (1Kor 15:24-28).


Rasul paulus, latar belakang rasul Paulus, pekerjaan rasul Paulus, perjalanan rasul Paulus, gambar rasul Paulus,

Booking.com

No comments:

Post a Comment