Tafsiran Keluaran 4:24
LAI TB, Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam,
TUHAN bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya.
KJV, And it came to pass by the way in the inn, that the LORD
met him, and sought to kill him. (Dan terjadilah dengan cara di penginapan ,
bahwa TUHAN bertemu dengannya, dan berusaha untuk membunuhnya)
Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels,
וַיְהִי
בַדֶּרֶךְ בַּמָּלֹון וַיִּפְגְּשֵׁהוּ יְהוָה וַיְבַקֵּשׁ הֲמִיתֹו׃
Translit interlinear, VAYEHI {dan ia menjadi} VADEREKH {di
jalan} BAMALON {di penginapan} VAYIFEGESHEHU {dan Dia bertemu dengannya}
YEHOVAH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} VAYEVAQESH {dan Dia berikhtiar} HAMITO {untuk
membunuhnya}
Tidak ada kata "Musa" dalam teks bahasa asli di
ayat di atas, sehingga ada dua penafsiran bahwa yang akan dibunuh adalah Musa
atau anaknya.
Pendapat pertama mengatakan bahwa TUHAN berikhtiar untuk
membunuh Musa, pendapat kedua mengatakan bahwa TUHAN berikhtiar untuk membunuh
anaknya yang bernama Gêresyom. Pendapat ini berdasarkan Kejadian 17:14, bahwa
yang tidak disunat itulah yang harus mati:
Kejadian 17:14
LAI TB, Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang
tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara
orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.
KJV, And the uncircumcised man child whose flesh of his
foreskin is not circumcised, that soul shall be cut off from his people; he
hath broken my covenant.
Hebrew ,
וְעָרֵל
זָכָר אֲשֶׁר לֹא־יִמֹּול אֶת־בְּשַׂר
עָרְלָתֹו וְנִכְרְתָה הַנֶּפֶשׁ הַהִוא מֵעַמֶּיהָ אֶת־בְּרִיתִי
הֵפַר׃ ס
Translit interlinear, VE'AREL {dan yang tidak dikerat}
ZAKHAR {laki2} 'ASHER {yang} LO-YIMOL {he who not shall be circumcised, Verb
Niphal Imperfect 3rd Mas. Sing.} 'ET-BESAR 'AR'LATO VENIKH'RETA {maka harus
dilenyapkan} HANEFESH {dari yang bernyawa} HAHIV {dia menjadi} ME'AMEIHA {dari
kaumnya} 'ET-BERITI {pada perjanjian} HEFAR {dia telah mengingkari}
Tafsiran Keluaran 4:24
Pendapat kedua menyatakan bahwa Musa lupa perjanjian
mendasar antara TUHAN dengan Israel yaitu sunat, bandingkan dengan Yosua 5:3-9.
Maka yang hendak dibunuh adalah Musa sendiri. Saya setuju dengan pendapat ini.
Jika Tuhan berikhtiar hendak membunuh anak Musa, barangkali ayat itu akan
menulis "berikhtiar untuk membunuh anaknya".
Saya melihat pengertian "laki-laki" dalam ayat di
atas lebih ditujukan kepada mereka yang bertanggung jawab atas penyunatan.
Menurut ketentuan Yahudi, yang bertanggung jawab atas penyunatan itu adalah
diri sendiri (bagi orang dewasa), orang tua (bagi anak-anak) dan majikan (bagi
pelayan/budak). Saat itu anak MMusa masih berada dalam tanggung jawab Musa dan
Zipora, terutama Musa. Namun tidak mustahil pula bahwa hukuman atas kesalahan
orang tua justru diberikan kepada sang anak seperti dalam peristiwa pembunuhan
anak sulung di Mesir.
Mengapa Allah ingin membunuh Musa? Karena Musa lalai
melaksanakan tanda perjanjian, yaitu sunat atas anaknya sendiri. Hal ini
dipandang sebagai tanda ketidaktaatan yang terang-terangan di pihak Musa dan
istrinya. Rupanya, Allah menyebabkan Musa menderita penyakit yang bisa
membahayakan hingga ia menyunat putranya. Kejadian ini menunjukkan bahwa
pemilihan Allah atas seseorang hanya berlaku selama orang tersebut taat.
Tetapi, terlepas dari siapa yang hendak dibunuh, Allah tidak
pandang bulu, dan hamba-hamba khusus haruslah taat dan juga harus melakukan
tugas khusus mereka. Musa mengabaikan untuk menyunat anaknya dan Allah bangkit
untuk menjalankan syarat-syarat tuntutannya.
No comments:
Post a Comment