Kesaksian Orang Kristen Tentang John Wing

Kesaksian Orang Kristen Tentang John Wing


Saya ingin memposting Kesaksian Orang Kristen tentang John Wing yang belajar seks dari pelacur.
Simak Kesaksian orang Kristen tentang John Wing.
Baginya melakukan hubungan seks dengan pelacur hanyalah untuk mencari pengalaman dan memuaskan rasa penasaran saja. Hal ini membuat John Wing harus rela melepaskan keperjakaannya ditangan PSK. Tidak pernah terbersit rasa takut di hati John, karena baginya semua itu hanyalah salah satu dari petualangannya.

“Takut salah sih ngga…ibaratnya ingin berpetualang dalam seks bebas ini. Rasanya ingin nambah pengalaman saja..” demikian jelas John.

Kurang puas dengan pengalaman pertamanya bersama pelacur, John Wing memanfaatkan ketampanannya dengan menggaet wanita-wanita untuk menjadi pacarnya. Setiap kali pacaran, John selalu mengakhirnya diranjang.



“Saya manfaatkan pacaran saya itu dengan memegang-megang, bahkan sampai mau saya setubuhi.”
Dimasa SMA-nya, John berhasil mengajak pacarnya berhubungan seks. Sekalipun ada penyesalah di hati pacar John, namun setiap kali bertemu mereka selalu melakukan hubungan terlarang itu. Hubungan seks itu mereka lalukan berkali-kali, tanpa pernah memikirkan akibatnya.

Hingga suatu hari, hal yang tidak diharapkan itu terjadi. Kekasihnya, Yesi mengatakan bahwa dirinya hamil.

“Dari situ kami panik sekali. Seperti kiamat. Seperti ngga ada harapan lagi. Demi keselamatan hidup saya, dan demi muka saya juga, saya mencoba mencari cara untuk menggugurkannya. Karena saya tidak siap untuk menjadi seorang ayah. Saya tidak ada pikiran kasihan kepada anak saya.”

Berbagai cara digunakan John Wing dan Yesi untuk menggugurkan janin tersebut. Mulai dengan minum obat-obatan hingga memukul-mukuli perutnya, namun semua itu tidak berhasil.

Karena tidak memiliki uang untuk ke dokter demi menggugurkan kandungan tersebut, John dan Yesi membuat sebuah rencana gila.

“Saya menyuruh pacar saya ini untuk nemenin hidung belang yang membutuhkan teman untuk triping, atau minum-minum di diskotik.”

Setiap kali selesai pria-pria hidung belang itu, Yesi akan mendapatkan sejumlah uang yang mereka berdua kumpulkan untuk nantinya bisa menggugurkan kandungan. Namun kegilaan itu terus berlanjut, bahkan John tidak lagi memikirkan perasaan pacarnya lagi.

“Pernah waktu itu ada tamu yang mau ngajak dia tidur. Saya sempet ngedorong, ‘Ayo ikut aja..!’ Karena pikiran saya sudah gelap. Saya pikir itu satu-satunya cara jitu untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi.”

Selangkah lagi, uang untuk menggugurkan bayi itu akan mereka dapatkan. Namun rencana busuk John tersebut tidak berjalan dengan baik. Saat pria hidung belang itu hendak menidurinya, Yesi menangis. Pria itu akhirnya tidak jadi melakukan tindakan bejat itu dan marah terhadap John.

“Itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan uang banyak sehingga bisa ke dokter, namun ternyata gagal.”

Akhirnya John Wing harus merelakan motornya untuk digadaikan demi menggugurkan kandungan pacarnya. Namun sebuah fakta mengejutkan terjadi, dokter tidak bersedia menggugurkan anaknya.

“Dokter menolak, karena kandungannya sudah sangat besar. Sudah enam bulan, kata dokter janin itu sudah jadi manusia. Wah.. bagaimana nih. Saya sempat merasa hidup saya hancur. Rasanya pengen mati saja.”

Bayi itu akhirnya dilahirkan, namun bayi itu hanya bisa bertahan hidup beberapa hari saja. Namun, John semakin hancur dengan kejadian yang dialaminya tersebut.

“Disaat saya kehilangan anak saya, saya sangat kecewa. Sakit hati sama Tuhan, saya marah sama Tuhan. Saya merasa Tuhan tidak adil. Saya sudah bisa menerima anak ini, kok malah anak ini diangkat.”

Kematian anaknya membuat John semakin terpukul, dan dia menjadi diskotik tempat pelariannya. Beruntung masih ada orang yang peduli untuk membantu John meresmikan hubungannya dengan Yesi. Berharap pernikahan dapat membantu mengubah sifat liarnya, malah sebaliknya, John Wing kembali jatuh ke lubang yang sama.

“Ada wanita body-nya aduhai dan saya tertarik sama dia. Dan dia juga tertarik sama saya. Saya memulai lagi petualangan yang baru. Saya kenal dia hanya beberapa minggu, dan dia bisa saya bawa ke hotel untuk saya tiduri.”

Namun saat keduanya sudah dalam keadaan telanjang, wanita itu mengatakan bahwa dirinya masih gadis dan meminta pertanggung jawaban John Wing jika dia menidurinya.

“Seakan-akan saya takut. Saat itu terlintas dalam pikiran saya akan kejadian dulu. Dimana saya dulu menduri pacar saya yang sekarang jadi istri saya sampai hamil. Saya teringat harus melewati masa-masa yang suram.”

Sekalipun akhirnya kejadian itu tidak berlanjut, namun bukan berarti John Wing bertobat. Dia hanya mencari petualangan lain dipanti pijat plus-plus untuk menyalurkan fantasi liarnya. Tapi semua itu tidak juga memuaskan John Wing.

“Saat itu saya merasa hidup itu tidak ada tujuan, hampa, dan lelah. Kenapa hal yang harusnya tidak saya lakukan, tapi malah saya lakukan berulang-ulang. Terlintas saya berkata, ‘Tuhan, saya ingin berubah. Saya tidak mau terjerumus dalam hal ini terus menerus. Saya tidak mau seperti ini lagi, saya mau bebas.”

Dalam kondisi yang tanpa pengharapan itu, muncullah seorang kakak iparnya yang mengajaknya mengikuti sebuah ret-reat.

“Saat itu saya diajak, ‘Ayo..ikut..! Mau jadi seorang pria sejati ngga?’ Waktu itu saya pikir, apa sih pria sejati? Saya penasaran juga, saya juga berpikir kalau saya belum cukup sejati. Karena saya sering melakukan hal yang menurut saya tidak sejati.”

John Wing memberanikan diri untuk mengikuti ret-reat itu. Disana, pikirannya mulai terbuka terhadap semua kejahatan yang pernah dilakukannya.

“Satu, perbuatan jahat. Saya dulu sering sekali kalau kenal perempuan ujung-ujungnya seks. Kedua, mengenai dosa-dosa, yaitu percabulan. Dosa adalah dosa, dosa bukan sekedar masalah.”

Tak kuasa menahan rasa bersalah yang menghujam hatinya. John Wing mulai tersungkur dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Komitmen yang besar pun dibuatnya hari itu.

“Disaat saya pulang dari camp itu, awalnya saya belum berani untuk mengakui. Hingga suatu malam saya berdua dengan istri saya. Saya mulai terbuka, saya mulai cerita dosa-dosa saya terhadap Tuhan dan terhadap istri saya. Saya mengakui perselingkuhan saya, ataupun saya suka ke panti pijat.”

Tidak mudah bagi Yesi mengetahui bahwa suaminya selama ini sudah berselingkuh, namun kasih Tuhan Yesus  memampukannya untuk mengampuni John.

“Saya lihat perubahan dalam diri dia. Dia mulai lebih lembut sama saya, lebih perhatian. Saya sangat bersyukur banget Tuhan sudah pulihkan segala sesuatunya. Saya merasa itu sangat luar biasa karena Tuhan lakukan buat saya.”

John Wing terus mempertahan komitmennya dan kini keluarganya dipulihkan dan dia menemukan kehidupan yang selama ini ia impikan di dalam Yesus Kristus.

Sumber Kesaksian:

John Wing

Kesaksian Orang Kristen, Kesaksian Kristen, Kesaksian Iman Kristen, Kesaksian Kristen terbaru, Kesaksian Kesaksian Orang Kristen, Kesaksian Kristen, Kesaksian Iman Kristen, Kesaksian Kristen terbaru, Kesaksian

No comments:

Post a Comment