Cerita Rohani Kristen Terbaru Tentang Kehidupan Dan Kasih Tuhan Yang Menyelematkan
Cerita Rohani Kristen Terbaru Tentang Kehidupan Dan Kasih Tuhan Yang Menyelematkan.
Bagi seorang Sukie Yehezkiel, teman adalah segalanya.
Pengertian inilah yang membuatnya mau berkorban apa saja untuk bisa
menyenangkan hati teman-temannya, termasuk hidup dalam pergaulan yang buruk.
Minum-minuman keras dan pesta narkoba adalah dua hal yang kerap mereka lakukan.
“Ketika saya mulai bergaul sama mereka, saya berkorban buat
mereka. Saya suka bayarin mereka, minum-minum bareng, ngeganja bareng. Saya
merasa senang karena mereka ada di sisi saya. Saya merasa dihargai sama
mereka,” terang pria yang akrab disapa Sukie ini.
Cerita Rohani Kristen, Cerita Rohani Kristen terbaru, Cerita
Rohani, Cerita Orang Kristen, Cerita Agama Kristen, Berita Agama Kristen,
cerita rohani kristen mengharukan, cerita motivasi kristen, cerita lucu rohani
kristen, kesaksian rohani kristen, cerita rohani kristen tentang kehidupan,
cerita rohani kristen tentang kasih, cerita rohani kristen sedih, cerita rohani
kristen tentang kejujuran
Pergaulan buruk ini, tanpa disadari, menjadi awal kehancuran
hubungannya dengan orang-orang yang ia sayangi. Mulai dari pertengkaran dengan
istri dan berujung pada perpisahan. Hingga penyesalannya yang begitu mendalam
atas kepergian ayah yang begitu mencintainya.
"Ketika papa saya meninggal itu, saya nyessel dengan
kelakuan saya. Apa yang saya perbuat itu mengecewakan papa saya. Ketika papa
saya meninggal itu, sayanggak ada di tempat. Saya merasa bersalah, saya merasa
berdosa banget sama papa saya,” ucapnya.
Wajar saja, ayah bagi Sukie adalah teman yang selalu
menyayanginya, sekaligus menjadi tempat untuk meluapkan masalah-masalah yang
dia hadapi secara terbuka. Kehilangan itu tak hanya membekaskan kesedihan di
hati Sukie tetapi juga beban karena kehilangan figur yang telah menopang
hidupnya selama ini.
“Waktu itu pas keadaan papa saya meninggal itu, saya suka
sedih. Saya bilang gitu, papa itu adalah sumber uang. Saya mikir, ketika saya
sakau dia bisa tolong saya. Ketika saya nggak ada uang, dia bisa kasih saya.
Tapi saat itu papa udahnggak ada,” kenangnya.
Rasa bersalah bahkan menyerangnya begitu berat setelah
menikmati obat terlarang yang telah membuatnya kecanduan, tepat di dekat peti
jenazah sang ayah. Dia mempersalahkan dirinya yang masih terus berkubang dalam
kebiasaan buruk itu. Tanpa sosok ayah, dia merasa tak lagi berarti. “Saya
sempat mikir, saya mau ikut papa. Buat apa hidup ini”.
Titi Royanti, istri yang telah meninggalkannya pun tergerak
untuk menolong Sukie berbalik dari kebiasaan buruk dan kecanduannya terhadap
narkoba. Harapan itu memang sering kali berjarak jauh dari kenyataan. Sukie
tetap saja belum berubah. “Setelah papanya meninggal, Sukie itu bukannya
berubah. Tapi malah, kalau menurut saya, makin parah,” kata Titi.
Menolong seseorang untuk sembuh dari kecanduan narkoba
memang memakan waktu yang panjang. Penderitaan demi penderitaan silih berganti.
Harta benda habis terjual demi menahan rasa candu yang tak tertahankan. Belum
lagi peristiwa kebakaran di kompleks rumahnya menghanguskan seisi rumahnya. Ia
tak lagi punya apa-apa saat itu.
Cerita Rohani Kristen, Cerita Rohani Kristen terbaru, Cerita Rohani, Cerita Orang Kristen, Cerita Agama Kristen, Berita Agama Kristen, cerita rohani kristen mengharukan, cerita motivasi kristen, cerita lucu rohani kristen, kesaksian rohani kristen, cerita rohani kristen tentang kehidupan, cerita rohani kristen tentang kasih, cerita rohani kristen sedih, cerita rohani kristen tentang kejujur
“Dalam keadaan rumah saya kebakar, hati saya hancur. Saya
merasa udah nggakada harapan karena rumah saya udah habis kebakar. Akhirnya
saya ungsiin mama saya ke rumah cici saya. Istri saya udah tinggal di rumah
mertua saya. Saya nggakpunya siapa-siapa lagi,” kata Sukie.
Di tengah keputusasaan, Sukie mulai berteriak meminta
pertolongan Tuhan agar hidupnya diubahkan. Langit terbuka mendengar jeritan
kesusahannya. Tangan Tuhan menolong tepat pada waktunya. Rumah Damai, sebuah
panti rehabilitasi di Semarang akhirnya menjadi rumah tempatnya mendapatkan
kesembuhan dari candu narkoba.
Selama menjalani rehabilitasi, Sukie banyak kali mendapat
bimbingan dari pendiri Rumah Damai, Muliadi. Mereka diberi bimbingan secara
rohani, bernyanyi dan berdoa. Proses pemulihan ini akhirnya berhasil memberi
kebebasan pada Sukie.“Pada waktu saya ada di Rumah Damai, ada satu sesi waktu
itu pak Muliadi (pendiri Rumah Damai) yang membagikan sesi itu”.
Sukie mengaku bahwa Tuhan adalah pribadi yang selalu
menolong, baik saat harapan tampak sirna maupun saat ia hidup sebatang kara.
“Dulu saya orangnya bergaul dengan siapa aja. Ternyata pergaulan saya sangat
buruk. Bagi saya, teman bukan segalanya buat hidup saya. Saya tahu ketika saya
susah, teman-teman saya meninggalkan saya, keluarga juga menolak saya. Mereka
tidak ada di kehidupan saya. Cuma ada satu pribadi yang menolong saya, yaitu
Tuhan Yesus Kristus”.
Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik (1 Korintus
15: 33)adalah firman yang menjadi rema di sepanjang hidup Sukie setelah
mengalami pemulihan dan pertobatan dari tingkah lakunya yang tidak benar. Kini,
dia membuka diri untuk dipakai Tuhan melayani orang-orang yang mengalami
masalah serupa dan membangun komunitas yang bertumbuh di dalam Tuhan.
“Bukan hanya dia diubahkan dari kecanduannya pada narkoba,
tapi saat ini dia menjadi suami yang baik, papa yang baik dan hubungan keluarga
besar pun menjadi lebih baik,” terang Titi.
Cerita Rohani Kristen, Cerita Rohani Kristen terbaru, Cerita
Rohani, Cerita Orang Kristen, Cerita Agama Kristen, Berita Agama Kristen,
cerita rohani kristen mengharukan, cerita motivasi kristen, cerita lucu rohani
kristen, kesaksian rohani kristen, cerita rohani kristen tentang kehidupan,
cerita rohani kristen tentang kasih, cerita rohani kristen sedih, cerita rohanikristen tentang kejujuran
No comments:
Post a Comment