Cerita Rohani Kristen Mengharukan
Yang Terbaru Tentang Sandy
Cerita Rohani Kristen Terbaru. Sandy Bahagia, satu dari sekian banyak penderita HIV/AIDS. Awal pertama didiagnosa menderita penyakit mematikan ini, Sandy merasa hidupnya hancur dan merasakan kekecewaan mendalam kepada Tuhan. Karena saat itu, Sandy hanya berpikir bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan dianggap sebagai penyakit tabu.
“Saya berkata kepada Tuhan, kenapa saya diantara jutaan orang di dunia ini, saya yang kena sakit HIV yang saya tahu pada saat itu, sakit ini tidak ada obatnya. Banyak orang tidak suka dengan sakit ini karena stigmanya sakit orang-orang berdosa. Jadi saya takut orang lain tahu, saya takut menjalani kehidupan saya,” ucap Sandy.
Tak lama kemudian, dia pun mendapatkan perhatian dari seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK). Perhatian itu membuatnya nyaman dan menganggap perempuan tersebut akan membuatnya bahagia. Sayangnya, Sandy yang masih berusia belia dan belum punya apa-apa sbelum mampu menjanjikan kehidupan yang baik kepada sang kekasih. Meski bertentangan dengan hatinya, ia tak mampu mencegah perempuan yang dicintainya tetap melakoni pekerjaannya sebagai PSK dan lebih memilih laki-laki lain.
Cerita Rohani Kristen, Cerita Rohani Kristen terbaru, Cerita Rohani, Cerita Orang Kristen, Cerita Agama Kristen, Berita Agama Kristen, cerita rohani kristen mengharukan, cerita motivasi kristen, cerita lucu rohani kristen, kesaksian rohani kristen, cerita rohani kristen tentang kehidupan, cerita rohani kristen tentang kasih, cerita rohani kristen sedih, cerita rohani kristen tentang kejujuran
Sejak memutuskan untuk putus hubungan, Sandy akhirnya merantau ke Malaysia. Ia berpikir bahwa uang bisa memberikannya kebahagiaan. Sayangnya, hasil cek medis yang dilewatinya mendiagnosa Sandy terkena serangan HIV/AIDS.
Cerita Rohani Kristen Mengharukan Yang Terbaru dan Terkini hanya ada di Blog ini.
Empat tahun setelah vonis tersebut, kondisi Sandy semakin menurun. Tak seorang pun yang tahu kondisi yang dialaminya, termasuk mamanya sendiri. “Saya drop, dan sempat berpikir untuk mengakhiri hidup juga karena saya takut bahwa orang lain tahu saya meninggal dunia karena sakit HIV,” skata Sandy menerangkan.
Sementara sang mama terus bertanya-tanya tentang kondisi putranya yang sekarat dan tak berdaya. “Kesedihan saya pada saat saya mendengar anak saya terjangkit HIV, saya menjerit, menangis kepada Tuhan. Tuhanlah segala-galanya, saya serahkan semua kepada Tuhan, ‘Tuhan kalau pun ini terjadi pada anak saya. Kalau pun Tuhan mau angkat anak saya, saya kepengen anak saya hidup di dalam Tuhan”. Itu yang ada di dalam pikiran saya’,” terang mamanya, Meskey Pantau.
Sandy melihat betapa besar kasih sang mama kepadanya. Dalam masa-masa berat melawan HIV/AIDS itu, Sandy mulai mencari Tuhan melalui firman Tuhan. Kitab injil Yohanes adalah rema kuat yang memotivasi Sandy. Tuhan mengingatkan bahwa Ia sanggup melakukan perkara yang besar, termasuk kesembuhan.
“Ada satu kisah atau satu ayat yang menjadi rema bua saya pada saat itu, yang terngiang-ngiang di pikiran saya. Dimana kisah tentang Tomas meragukan kebangkitan Tuhan Yesus. Dan di situ Tuhan berkata, ketika Tomas sudah percaya dan Tuhan membuktikan kebangkitan-Nya, ‘Tuhan berkata: Berbahagialah orang yang percaya tetapi tidak melihat’,” ucapnya.
“Dan di situ seolah-olah Tuhan berbicara kepada saya, ‘Sandy percayalah meskipun engkau saat ini masih belum mengalami kesembuhan. Saya menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil,” lanjutnya.
Sejak saat itu, Sandy mulai membuka hati dan mau berjalan bersama Tuhan. Tidak hanya untuk mendapatkan kesembuhan semata, tetapi lebih daripada itu untuk mengenal dan mengasihi Tuhan. Siapa sangka, keajaiban terjadi dalam hidup Sandy. Melalui pemeriksaan rutin, Sandy mendapati perkembangan yang sangat siginifikan. Kondisinya semakin membaik dan dokter bahkan menemukan bahwa virus yang bersarang di dalam tubuhnya tidak terdeteksi. Tuhan menepati janjinya, memberikan kesembuhan total kepada Sandy.
“Saya melihat anak saya Sandy, dia sosok yang tegar. Saat menghadapi penyakitnya ini, dia terus berjalan bersama Tuhan Yesus. Dia tidak pernah menyerah, bahkan sampai sekarang dia lebih banyak melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang,” terang sang mama.
Dan saat ini Sandy telah mendapatkan kehidupan yang begitu bahagia. Ia memiliki keluarga yang baik, isteri dan orang tua yang mengasihinya. Bukankah itu adalah bukti penyertaan Tuhan? Sekalipun kita didiagnosa penyakit yang tidak ada obatnya, apabila kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan kesembuhan yang mustahil pun bisa terjadi.
Cerita Rohani Kristen, Cerita Rohani Kristen terbaru, Cerita Rohani, Cerita Orang Kristen, Cerita Agama Kristen, Berita Agama Kristen, cerita rohani kristen mengharukan,
cerita motivasi kristen,
cerita lucu rohani kristen,
kesaksian rohani kristen,
cerita rohani kristen tentang kehidupan,
cerita rohani kristen tentang kasih,
cerita rohani kristen sedih,
cerita rohani kristen tentang kejujuran
No comments:
Post a Comment