Mengapa Alkitab disebut Firman Allah? Apa Bukti Alkitab adalah Firman Allah
Alkitab adalah Firman Allah
Oleh Pdt. Eddy Peter Purwanto, Ph.D.
Alkitab adalahFirman Allah, bukan sekedar berisi Firman Allah. Alkitab menyebut dirinya
sendiri Firman Allah dan dengan nama ini membuat dirinya berbeda dari semua
buku lainnya. Alkitab secara konsisten mengklaim penulis illahilah (devine
authorship) yang menghasilkan dirinya. Serangkaian penegasan Kitab Suci yang
berulangkali menunjukkan bahwa ini benar demikian. Dalam Alkitab, Allah
berbicara. Ketika manusia mengasihi Allah, mereka dilahirkan kembali oleh Firman
Allah ( 1 Petrus 1:23-25)
Mendiskusikan kesaksian internal dari Kitab Suci untuk membuktikan dirinya sendiri sebagai firman yang diinspirasikan, kita diliputi bak banjir bukti tentang itu. Di antara dari begitu banyaknya bukti dari perikop Kitab Suci yang dapat kita gunakan, kita akan memilih empat dari antaranya.
Teori Verbal
1. II Timotius 3:16, “Segala tulisan diberikan melalui
inspirasi Allah” (terjemahan KJV). Dua kata yang digunakan dalam ayat ini
menunjukkan pandangan apostolik berhubungan dengan inspirasi Kitab Suci. Kata
pertama adalah graphe, yang berarti “tulisan,” dan kata yang kedua adalah
theopneutos, yang berarti “dinafaskan Allah” (God-breathed). Jadi ini adalah
“tulisan”, atau Kitab Suci, yang adalah “nafas Allah.” Setiap kata, garis,
tanda, titik, goresan pena, yot, dan title dalam perkamen aslinya tertulis di sana
melalui inspirasi Allah. Tidak ada pertanyaan lain lagi. Orang-orang boleh
menghancurkan perkamen, waktu boleh berlalu, namun tulisan itu tinggal tetap.
Beberapa pembicara Alkitab, seperti Balaam dan Caiaphas, dibuat untuk berbicara
dalam kebencian mereka sendiri, namun apa yang tertulis diinspirasikan oleh
Allah sendiri.
Mengapa Alkitab disebut Firman Allah? Apa Bukti Alkitab adalah Firman Allah
Paulus
dengan jelas mengatakan dalam ayat ini yaitu 2 Timotius 3:16 bahwa segala Kitab
Suci (all Scripture) adalah “nafas Allah.” Inspirasi Kitab Suci menyangkut
keseluruhan dan setiap bagiannya. Ada banyak orang yang mengingkari ini dan
berkata bahwa Kitab Suci diinspirasikan dalam bagian-bagian tertentu, namun
bagaimanapun juga tidak ditemukan doktrin yang seperti itu di dalam Alkitab.
Kitab Sejarah, Kitab Taurat Musa, Kitab-Kitab Puisi, Kitab-Kitab Para Nabi,
Keempat Injil, Surat-Surat dan Kitab Wahyu, semuanya diinspirasikan dalam
setiap detailnya. Inspirasi menyangkut format maupun substansinya, kata maupun
pikiran. Ini disebut teori inspirasi kata per kata (verbal theory of
inspiration), yang dengan semangat ditolak oleh banyak teolog modern. Mereka
berkata itu terlalu mekanikal. Mereka berkata teori itu menurunkan para penulis
Alkitab ke level sebagai mesin. Mereka berkata itu memiliki tendensi untuk
membuat orang menjadi skeptis dan tidak percaya, dan mereka berkata banyak hal
lainnya lagi. Namun saya mau menegaskan, dan menyampaikan, bahwa tidak ada
teori lain selain teori ini yang dapat anda temukan di dalam Alkitab. Allah
mengunakan personalitas manusia dan pikiran manusia untuk menyampaikan wahyu
illahinya.
Para Nabi dan Perkataan-Perkataan yang Mereka Tuliskan
2.
Selanjutnya saya mempertimbangkan 1 Petrus 1:10, 11: “Keselamatan itulah yang
diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih
karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang
bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu
Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa
Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.” Apa yang
Petrus maksudkan di sini? Ia sedang menjelakan bahwa para nabi menuliskan apa
yang diperintahkan kepada mereka untuk dituliskan, entah mereka memahaminya
atau tidak. Mereka bukanlah sumber asli dari berita mereka. Jika kita bertemu
dengan seorang mahasiswa, yang berada di bawah bimbingan seorang filsuf, dan
selanjutnya dengan rajin meneliti maksud atau inti dari diskursus yang ia telah
tulis, maka kita akan memahami maksud ayat ini. Para nabi Perjanjian Lama telah
menyelidik maksud dari apa yang mereka sendiri telah tuliskan. Mereka adalah
para reporter dari apa yang mereka dengar dari pada para formulator (pembuat
rumusan) dari apa yang mereka sampaikan. Berita yang mereka sampaikan datang
atau berasal dari Allah.
Mengapa Alkitab disebut Firman Allah? Apa Bukti Alkitab adalah Firman Allah
Ketika
Musa ingin mundur dari pelayanan yang diberikan Tuhan karena ia tidak pandai
berbicara, Allah berfirman bahwa Ia yang telah membuat lidah Musa dan Ia akan
mengatakan kepadanya apa yang harus ia katakan. Lihatlah Keluaran 4:10-12.
Allah tidak berkata, “Aku akan ada dalam pikiranmu dan mengajar kamu apa yang
kamu harus pikirkan,” tetapi, “Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau,
apa yang harus kaukatakan.” Ini menjelaskan mengapa Musa berbicara kepada
Israel selama empat puluh tahun setelah itu: “Janganlah kamu menambahi apa yang
kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu
berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu” (Ulangan
4:2). Beberapa kali Musa menegaskan bahwa perintah-perintah itu adalah
pekerjaan Allah dan tulisan yang ia tuliskan adalah tulisan Allah.
Ketika
kita memperhatikan dari Pentateuk sampai ke Kitab-Kitab Puisi, kita menemukan
tingkat inspirasi yang sama. “Inilah perkataan Daud yang terakhir: "Tutur
kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi, orang yang
diurapi Allah Yakub, pemazmur yang disenangi di Israel: Roh TUHAN berbicara
dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku” (2 Sam. 23:1-2). Di sini,
Allah juga tidak berkata bahwa pikirannya saja yang diinspirasikan, namun
setiap kata diberikan langsung oleh Tuhan kepada pemazmur.
Selanjutnya lihat dalam Kitab-Kitab Puisi, marilah kita memperhatikan
Mazmur 22:16, 18. Apa yang pemazmur ketahui
tentang penyaliban? Tidak ada. Kematian melalui penyaliban sama sekali tidak
pernah dipraktikan oleh orang Yahudi, namun penyaliban ini adalah cara yang
dilakukan oleh orang Romawi, yang ditemukan ratusan tahun setelah Mazmur ini
ditulis. Bayangkan betapa keliru bila kita berpikir ayat-ayat dari Kitab Mazmur
ini adalah deskripsi kata-kata misteri yang dipilih sendiri oleh penulisnya.
Allah yang telah memberikan lagu ini kepada pemazmur, dan kemudian pemazmur
menuliskannya.
Ketika
kita sampai ke Kitab Para Nabi, pengakuan yang sama dibuat dalam setiap bagian
Kitab Nabi-Nabi seperti yang kita temukan dalam pengakuan Musa dan dalam Kitab
Mazmur. Lihatlah Yeremia, misalnya. Yeremia mengumumkan bahwa ia masih muda dan
tidak pandai berbicara di depan orang Israel, namun Allah berkata bahwa Ia akan
menaruh perkataan-perkataan-Nya ke dalam mulut Yeremia yaitu
perkataan-perkataan yang nabi ini harus katakan (1:6-9). Lihatlah dapam Daniel
12:8-9. Di sini kita menemukan Daniel menulis perkataan-perkataan yang
diberikan kepadanya melalui inspirasi illahi yang ia sendiri tidak dapat
pahami. Tentu saja, jika nubuatan tidak dapat disampaikan menurut kehendak
manusia, maka ia tidak mungkin dapat dengan bebas memilih kata-kata yang akan
digunakan atau dituliskannya. Allah memberikan kepadanya kata-kata itu untuk
disampaikan atau dituliskan. Ini mengangkat Alkitab dari tangan manusia dan
menempatkannya kembali dalam tangan Allah.
Fakta yang
luar biasa mengenai pewahyuan Alkitab seringkali nampak seperti ada dua garis
nubuatan yang saling berkontradiksi, sebegitu banyaknya sampai itu akan nampak
bahwa jika satu garis nubuatan digenapi, maka yang lain tidak dapat digenapi.
Misalnya, di dalam Perjanjian Lama ada dua garis nubuatan berhubungan dengan Mesias.
Garis pertama menubuatkan tentang penderitaan Mesias, orang-orang akan
merendahkan dan menolak Dia, orang yang biasa menderita dan kesakitan, seorang
Mesias yang dalam misinya di dunia ini akan diakhiri dengan kematian, aib yang
sangat memalukan. Sementara garis
nubuatan yang kedua menubuatkan dengan sama jelasnya menekankan kedatangan
Mesias sang Penakluk dari segala sesuatu yang akan memerintah bangsa-bangsa
dengan tangan besi. Bagaimana mungkin garis nubuatan ini kedua-duanya sama
benar? Jawaban terbaik yang orang Yahudi
kuno miliki sebelum penggenapan dari kedua garis nubuatan dalam Kristus adalah
bahwa ada dua orang Mesias. Ini terimplikasi dalam pertanyaan Yohanes Pembaptis
yang mengirim utusan kepada Yesus dalam Matius pasal sebelas. Yesus di lihat
sebagai Hamba yang Menderita, namun ia juga Raja Penakluk yang akan membakar
musuh-musuh-Nya dengan api yang takan pernah padam. Mengapa mereka mencari Mesias
yang lain, pribadi kedua?
Dalam
penggenapan yang nyata kedua garis nubuatan itu bertemu dalam satu Pribadi,
yaitu Yesus dari Nazareth. Pada kedatangan-Nya yang pertama, Ia adalah Hamba
yang Menderita untuk mengerjakan penebusan bagi dosa-dosa kita melalui
kematian-Nya di kayu salib. Pada kedatangan-Nya yang kedua kali, Dia akan
memerintah sebagai Raja, yang memerintah atas semua bangsa-bangsa di muka bumi.
Ini adalah bukti yang jelas bahwa para nabi itu tidak memahami ini. Di satu
sisi mereka menerima berita dari Allah, namun pemahaman tentang
perkataan-perkataan dalam berita itu adalah masalah lain. Apa maksud
perkataan-perkataan Allah itu baru kita mengerti setelah nubuatan-nubuatan
tersebut digenapi berabad-abad setelah itu.
Para Penulis Alkitab Digerakan oleh Roh Kudus
3.
Sekarang saya akan membuka Kitab Suci dalam 2 Petrus 1:21: “Sebab tidak pernah
nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah.” Roh Kudus, salah satu pribadi dalam Tritunggal
secara aktif bekerja, menginspirasi para penulis Alkitab untuk menuliskan
Alkitab. Allah menggunakan banyak metode dalam menyingkapkan pesan-Nya: melalui
suara langsung dari Allah, pewahyuan dari Yesus Kristus, melalui pesan yang
dibawa para malaikat, melalui tulisan-tulisan para rasul; ya, dalam
berbagai cara dan dalam banyak manner Allah berbicara kepada umat manusia dan
sedang berbicara kepada kita melalui Alkitab kita ini (Ibrani 1:1-2). Setelah
melalui periode waktu berabad-abad Roh Kudus menggunakan ciri khas banyak
individu yang berbeda untuk menuliskan Buku suci ini. Namun sekalipun Allah
menggunakan orang-orang yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda, Petrus
menegaskan dalam ayat ini bahwa nubuatan atau pewahyuan tidak pernah dihasilkan
oleh kehendak manusia, namun seluruh wahyu ini dari Kitab Kejadian sampai Maleakhi
diinspirasikan oleh Tuhan.
Di dalam
Alkitab kita menemukan sejumlah ayat di mana penulis illahi dan instrument
manusia ditekankan. Matius 1:22 misalnya. “Hal itu terjadi supaya genaplah yang
difirmankan Tuhan oleh nabi.” Di sini sumber illahi dan instrument manusia
ditunjukkan. Dalam Kisah Rasul 1:16 Roh Kudus mengucapkan perkataan-Nya melalui
perantaraan Daud. Kemudian Petrus menyatakan dalam 2 Petrus 1:21 bahwa Roh
Kudus berbicara melalui para nabi. Instrumen atau alat dari pekerjaan Roh Kudus
adalah orang-orang yang telah menuliskan wahyu illahi ini.
Langsung dari Allah
4. Selanjutnya
saya akan membuka ayat dalam Kitab Wahyu: “Inilah wahyu Yesus Kristus, yang
dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya
apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes” (Wahyu 1:1). Yohanes dengan jelas menuliskan
apa yang Allah singkapkan itu (ayat 18-19). Dimanapun para penulis Alkitab
menyebutkan itu, tanpa alternatif lain mereka menegaskan bahwa
perkataan-perkataan mereka bukan berasal dari dirinya sendiri namun
perkataan-perkataan itu datang dari Allah. Allah menggunakan kemampuan mereka,
ciri khas mereka masing-masing. Beberapa menulis bahwa Allah meletakkan
perkataan-perkataan itu dalam mulut mereka; dan yang lain menegaskan bahwa
Allah memimpin mereka untuk menggunakan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan
apa yang Allah telah teruskan kepada mereka. Beberapa menulis bahwa Roh Kudus
menggerakkan mereka dengan cara yang spesial dan memimpin mereka untuk
mengatakan apa yang harus dikatakan-Nya. Namun semua itu dengan suara bulat
menyatakan bahwa tulisan-tulisan mereka datang langsung dari Allah dan bahwa
Allah secara sederhana menggunakan mereka sebagai perantara untuk menunjukkan
kehendak-Nya bagi semua umat manusia.
Ketika
membaca Alkitab seseorang akan melihat bahwa ia memerlukan pemipinan Roh Kudus
untuk membantunya memahami Alkitab dengan hati-hati dengan langkah-langkah
pemahaman yang benar sehingga berita yang akan ia sampaikan atau khotbahkan
benar dan sempurna. Tidak ada lagi yang lain selain Roh Kudus yang dapat
melakukan mujizat seperti itu. Alkitab secara nyata adalah mujizat itu. Sebagai
kitab-kitab dari Perjanjian-Perjanjian ditulis di sepanjang abad, oleh
orang-orang yang berbeda yang berbicara dalam pimpinan atau digerakkan oleh Roh
Kudus dan, Allah menjadi penulis dari Firman itu melalui banyak generasi,
seluruh firman Tuhan ini membuktikan satu kebenaran yang agung, menekankan satu
Allah yang agung, dan menawarkan kepada kita cara keselamatan yang ajaib.
- Bukti Alkitab adalah Firman Allah. Bagian 1
- Bukti Alkitab adalah Firman Allah. Bagian 2
- Ayat Firman Tuhan Alkitab Tentang Perkataan
- Ayat Alkitab Tentang Ucapan Syukur
- Ayat Alkitab tentang pikiran negatif
- Ayat Akitab Tentang Perkataan Lidah
- Mengapa Alkitab disebut Firman Allah
- Bukti Alkitab adalah Firman Allah. Bagian 1
- Bukti Alkitab adalah Firman Allah. Bagian 2
No comments:
Post a Comment